MOBIL ESEMKA

Dicibir, Produksi Mobil Esemka Pantang Mundur

Mobil Esemka dinilai pemicu sekaligus momentum kebangkitan mobil nasional.

Sabtu, 14 Januari 2012, 19:22 WIB

perakitan mobil esemka (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
 
Pembuatan mobil siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di sejumlah daerah di tanah air, banyak mendapatkan respon positif dari masyarakat. Mobil Esemka dinilai sebagai pemicu sekaligus momentum kebangkitan mobil nasional.

Tapi tak jarang, mobil Esemka juga mendapatkan cibiran. Terutama bagi mereka yang meragukan kualitas dari mobil tersebut. Namun, PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai principal mobil Esemka, tetap pantang mundur untuk memproduksi massal mobil tersebut.

"Kita harus maju terus pantang mundur. SMK harus bisa untuk memproduksi mobil sendiri. Untuk produksi massal, kita masih menunggu hasil uji emisi dan kelaikan jalan," kata Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi, Sulistyo Rabono kepada VIVAnews.com  di Solo, Sabtu 14 Januari 2012.

Dengan memproduksi mobil Esemka, ia berharap Indonesia tidak hanya menjadi negara konsumen dari produk otomotif Jepang, Korea maupun Eropa. Namun, bisa menjadi produsen mobil sendiri.

"Apa negara kita mau dijajah terus dan menjadi konsumen terus. Sekali-sekali punya mindset produsen lah," katanya.

Menurut Sulistyo, dengan menjadi produsen mobil Esemka, tentunya akan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak. Terlebih produksi mobil ini nantinya akan menggandeng UKM untuk pembuatan berbagai komponen.

"Dalam satu mobil itu terdapat ribuan komponen. Nanti komponen-komponen akan dikerjakan oleh mitra kerja UKM. Pastinya UKM tersebut membutuhkan karyawan. Saya perkirakan tenaga kerja yang tersedot bisa mencapai 6.000 orang. Angka itu cukup besar bagi lapangan kerja," jelasnya.

Lebih lanjut, Sulistyo mengatakan, bercermin dari kegagalan sejumlah produsen mobil nasional seperti Timor, Texmaco dan Perkasa, proses produksi mobil ini akan mulai dari bawah dengan melibatkan UKM.

"Kita men-switch bahwa pola produksi mobil ini mulai dari bawah, tidak dari atas. Sehingga pembuatan mobil Esemka melibatkan banyak UKM. Di Cina seperti ini. Meski melibatkan UKM, kita tetap memiliki standarisasi kualitas produk," katanya.

Selain mengajak para UKM, proses produksi mobil Esemka tetap melibatkan siswa SMK. Mereka yang akan menggarap body repair, pengecatan dan perakitan mobil. "Kita melibatkan siswa SMK untuk proses pembelajaran," ujarnya mengakhiri perbicangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

hidrokarbon lengkap